Aku bukan pilihan
Oleh : Desi
Purwaningsih
.
Masa SMA adalah masa yang paling bahagia buatku, karena memiliki teman teman yang sangat baik. Meskipun saat SMA aku tidak bisa seperti teman teman ku pada umumnya. Yang bisa bebas bermain saat pulang sekolah, atau bahkan pergi dengan pacar masing-masing. Sedangkan aku, sepulang sekolah langsung pulang, dan setiap hari di antar dan di jemput.
Desember 2011
Saat aku kelas 2 Sma, salah satu teman ku, mengenalkan aku pada seorang cwo. Dengan tujuan supaya aku memiliki seorang pacar. Awalnya aku menolak. Aku menolak, karna aku takut jika orangtua ku tahu, aku tidak diijinkan sekolah lagi. Tapi kata seorang teman ku,"cobalah dan jangan sampai orangtua mu tahu, kalau bukan sekarang, kapan lagi kamu mau pacaran, nikmatilah masa sma dengan mengenal banyak cwo."
Akhirnya aku terbujuk ucapan salah satu teman ku, akupun di kenalkan dengan seorang cwo. Cwo it dlu teman smp teman ku. Setelah berkenalan lewat hp kemudian berkirim foto, chatting di fb selama 1 minggu, akhirnya kita pun memutuskan untuk bertemu.
Namun bagaimana caranya bertemu jika aku selalu diantar dan di jemput sama ibu.
Aku terus memikirkan hal itu.
Akhirnya aku membranikan diri meminta ijin kepada ibu, kalau besok aku akan di jemput oleh seorang teman.
Ibu pun mengijinkan. Tepat pukul 06.00 dia datang dan mengantarku ke sekolah. Sesampainya di sekolah aku bersalaman dengannya dan dia pun tersenyum, akupun mengucapkan terimakasih padanya dan diapun langsung pergi,dia bilang dia buru-buru takut terlambat ke sekolah. Beginikah rasanya berdekatan dengan seorang cwo, cwo berkulit sawo matang, dengan tubuh tinggi dan senyum manis. Setelah pertemuan itu, kamipun makin dekat dan aku sering diantarnya ke sekolah, akhirnya kamipun berpacaran tepat tangga 17 februari 2012.
Hubungan kami hanya berjalan selama 1bulan, itupun karena satu hal. Dia menggantungkan hubungan. Dia tak menghubungiku selama 1 minggu, dia diam tanpa kata. Aku anggap saja hubungan telah usai. Suatu hari dia mengirimkan sebuah sms yang isinya dia meminta maaf karena sibuk turnamen futsal, hingga tidak bisa menghubungi ku. Namun tidak ku hiraukan dan tidak ku balas sms itu. Bukan berarti aku sudah tidak sayang ataupun tidak cinta. Namun aku terlanjur kecewa dengan sikapnya yang tidak memperdulikan kekhawatiranku.
Setelah lulus sekolah dia bekerja di jakarta. Dan aku bekerja di bandung.
Saat lebaran dia ingin bersilaturahmi ke rumah ku, akupun mengizinkannya, karena aku sangat merindukannya, aku berharap dia pun juga merindukan ku. Apalagi dia bilang masih sendiri belum memiliki kekasih baru.
Malam itu dia menelvon qu,"de besok kamis siang aku ke rumahmu ya." Dan aku cuma menjawab "iya", telvonpun terputus.
Hari kamis yang aku tunggupun tiba, aku menunggunya, dengan hati dag dig dug dan bahagia, ingin rasanya cepat bertemu dengannya, karena sejak putus itu kami tak pernah berjumpa. Hari sudah malam dia tak kunjung datang, sms dari ku, tak ada balasan. Akupun berhenti berharap. Lagi lagi aku kecewa, ingin aku menangis, tapi percuma, menangispun dia juga tak datang hari ini.
Keesokan harinya dia datang, ayah membangunkanku yang sedang tidur siang, akupun menemuinya, bahagia sekali rasanya bisa bertemu dengannya, kamipun berbincang, aku berharap sekali bisa menjalin hubungan lagi dengannya. Karena dia bilang sejak putus dari ku dia belum memiliki seorang kekasih lagi.
Tak lama diapun pamit karena sore harinya dia harus kembali ke jakarta. Dia bilang masih sangat menyayangiku. Aku bahagia sekali, rasa kecewaku kemarin telah terobati hari ini.
3hari berlalu, aku bertemu dengan teman sma ku dulu di sebuah "cafe Darty" kamipun berbincang bincang, hingga pada akhirnya aku menanyakan tentang mantan ku itu.
Akupun heran tak percaya, Kata teman ku mantanku sudah memiliki seorang keksih, lebih cantik dari ku, lebih tinggi, bahkan lebih gemuk.
Dan saat it juga tak terasa air mataku menetes, aku tak tahu apa yang aku rasakan, ada rasa benci, rasa sayang dan rasa kecewa yang mendalam.
Aku masih teramat menyayanginya dan tega sekali dia berbohong kalau dia tak memiliki kekasih, dia gagal ke tempat ku hari kamis itu juga karena dia berkencan bersama kekasihnya.
Air mata ku tak henti menetes. Akupun langsung mengirimkan sms padanya, "kenapa lamu tega sekali membohongiku, coba dari awal kamu jujur, pasti aku akan melarangmu menemuiku dan berkunjung ke tempatku, kenapa kamu tidak jujur kalau kamu telah memiliki kekasih? Cukup disini saja , kamu jangan pernah sms / menghubungiku lagi, aku kecewa dengan mu. Aku salah terlalu berharap pada mu. Aku tidak butuh balasan sms dari mu, cukup tahu kamu cwo pembohong, semoga kamu bahagia dengan kekasihmu"
Dia pun membalas sms ku: maafin aku de, bukan bermaksud membohongimu, aku hanya ingin menjalin silaturahmi dengan mu meskipun kita sudah putus. Iya aku salah, aku memang sudah memiliki kekasih, bahkan jauh sebelum aku kenal kamu. Sekali lagi aku minta maaf. Aku berharap silaturahmi kita tak akan pernah putus.
*air mata ku semakin deras mengalir ketika membaca sms darinya. Saat itu juga aku memblokir pertemanan di fb dengannya dan akupun mengganti nomor ponsel ku.
*Aku tak mau berhubungan lagi dengannya. Berhubungan denganya hanya membuatku sakit.
satu tahun berlalu
Saat ini aku bekerja di kota Sragen, di sebuah pabrik ekspor. Aku belum bisa bangkit dari rasa sakit hati ku. Aku belum memiliki pacar baru, padahal orang tua sudah mengijinkan ku berpacaran.
Pada suatu hari ada inbox masuk di fb, seorang lelaki dan meminta nomor ponsel. Aku pikir dari pada kesepian aku kasih nomor ku.
Tak lama kemudian ada panggilan masuk di ponsel ku, aku pun mengangkatnya, dan membalas salamnya, diapun menanyakan kabar ku, dan akupun terdiam sejenak, seperti mengenal suara lelaki itu.
Cwo: halo, de kenapa diam? Bagaimana kabarmu? Kamu baik baik saja kan?
Aku: eh iya, mMmm maaf ini siapa ya?
Cwo: ini aku AP
Mendengar jawabanya aku langsung mematikan ponsel ku.
Aku kaget bercampur sedih, air mata ku kembali menetes, mengingatnya yang telah membohongiku. Dari mana dia mendapatkan nomorku, apa mungkin, Cwo yang di fb itu adalah dia.
Tak lama kemudian ada sms masuk.
"De, kamu masih marah ya sama aku, aku minta maaf, aku yang tadi meminta nomor kamu di fb memakai fb temanku, karna kalau aku yang meminta no. Mu pasti kamu tidak memberinya. Aku tau kamu masih marah sama aku. Aku ingin sekali kita berteman. Tolong maafin aku."
Akupun membalas,"berhubungan dengan mu hanya akan membuka luka lama yang tak akan sembuh, aku tidak percaya kamu lagi, aku tidak mau punya teman pembohong, tak usah kamu hubungi aku lagi ngerti!!!!!!!!!!!!!".
Dia pun membalas,"maafin aku de,, apa yang harus aku lakuin supaya kamu mau maafin aku, aku menyayangimu, aku merindukan kamu yang dulu, kamu yang slalu ceria dan manja."
Akupun membalas,"tidak perlu kamu bilang sayang dan rindu aku tahu semua itu bohong, urusin saja kekasih mu, jangan sampai kamu nyakiti kekasih mu dengan mengucapkan kata rindu pada ku."
Diapun membalas,"aku sudah tak memiliki kekasih, kekasih ku pergi meninggalkan aku, padahal aku sangat menyayanginya, mungkin ini balasan dari yang di atas karna sudah membohongi mu."
Sejak itu akhirnya aku luluh
Kamipun kembali berpacran pada tangga 22 februari 2013..
Namun sama ... Hubungan kami tak berjalan lama hanya berjalan 2 minggu...
Dengan kasus yang sama, tak ada kabar lagi darinya, sms telvon chat pun tak ada balasan. Kali ini kita LDR karena posisinya di jakarta dan aku di sragen
Ingin rasanya aku menangis. Kenapa aku bisa jatuh ke lubang yang sama. Padahal jelas jelas jarak kita jauh. Bodohnya aku menerima nya kembali. Dan aku di beritahu teman ku, kalau cwo ku ternyata kembali lagi berpacaran dengan mantannya yang dia sayangi, yg lebih cantik, lebih tinggi dan lebih gemuk dari ku.
Aku sadar ternyata aku hanya pelarian.
Haripun berlalu dia menelvon ku.
Cwo :"de, maafin aku, tak memberimu kabar, aku yakin. Kamu pasti khawatir, maafin aku ya."
Aku:"(hanya diam dan meneteskan airmata)".
Cwo:"kenapa kamu diam, kamu boleh marah, karena aku tahu aku salah, tolong maafin aku, hP aku di diambil orang, hingga aku tak bisa menghubungi mu,"
Aku: " maaf aku tidak bisa menerima mu, kamu tak perlu berbohong, aku tahu kamu kembali dengan kekasihmu yang cantik itu kan? Aku mengerti, sekarang kamu tak perlu menghubungi ku lagi, mau sampai kapan kamu akan menyakiti ku, dan membohongiku? Kamu tak tahu rasanya jadi aku, yang selalu dikecewakan, sudah kamu tak perlu menjawab, makasih buat semua kebohongan mu."
Akupun mematikan ponselku dan aku ganti no.ponsel agar dia tak menghubungi ku.
Satu tahun berlalu...
Aku pindah pekerjaan, di daerah Depok sebagai custemer service di sebuah olshop.
Aku belum bisa membuka hati ku untuk orang lain.
Entah kenapa,jika aku dekat dengan seorang cwo, aku selalu teringat orang yang telah berulang kali mengecewakan ku. Mungkin karena aku terlalu cinta.
Saat aku di depok, aku mendengar kabar dari teman sma ku kalau mantan ku telah putus dengan kekasihnya yang cantik itu. Akupun menduga kalau dia pasti akan menghubungi ku. Seperti sebelum sebelumnya jika dia putus dengan pacarnya dia slalu menghubungiku.
Ternyata benar selang 1minggu dia menghubungiku, melalui fb barunya, dan dia pun meminta nomor ku.
Dia langsung menelvon ku, dan menanyakan kabar dan keberadaanku sekarang. Setelah tahu aku bekerja di depok, dia semakin mendekatiku, dengan perhatiannya. Dia mengajakku berpacaran, tapi aku menolaknya, aku tak mau kejadian dulu terulang kembali, aku tak mau dikecewakan untuk kesekian kalinya. Umurku semakin bertambah tentu saja jika ingin berpacaran, aku tak ingin main main, aku ingin berhubungan serius. Berpacaran untuk menuju jenjang pernikahan. Bukan berpacaran bersenang senang lalu ditinggalkan.
Mengetahui hal itu, dia meyakinkan ku untuk menerimanya kembali, dia pun berjanji tak akan mengecewakan dan menyianyiakan aku lagi, dia ingin serius dengan ku,dan dia ingin menebus kesalahan kesalahannya di masa lalu dengan cara membahagiakan ku saat ini.
Dia bilang dia menyesal menyianyiakan ku,
Akhirnya aku menerimanya tepat tgl 12 februari 2014.
Aku merasakan kasi sayang yang sesungguhnya saat ini, hampir setiap minggu kita bertemu,kita jalan jalan dan makan berdua, kita mempunyai tempat faforit meski tak mewah tapi tempat itu adalah tempat diamana kita slalu bersama penuh tawa di situbabakan tepatnya, jalan jalan menyusuri danau, dan kita bermain sepeda air.
Setiap kali bertemu pasti kita selalu ketempat itu, karena kita tak tahu tempat lain untuk refresing.
Aku berharap hubungan ini sampai ke jenjang pernikahan.
.
Masa SMA adalah masa yang paling bahagia buatku, karena memiliki teman teman yang sangat baik. Meskipun saat SMA aku tidak bisa seperti teman teman ku pada umumnya. Yang bisa bebas bermain saat pulang sekolah, atau bahkan pergi dengan pacar masing-masing. Sedangkan aku, sepulang sekolah langsung pulang, dan setiap hari di antar dan di jemput.
Desember 2011
Saat aku kelas 2 Sma, salah satu teman ku, mengenalkan aku pada seorang cwo. Dengan tujuan supaya aku memiliki seorang pacar. Awalnya aku menolak. Aku menolak, karna aku takut jika orangtua ku tahu, aku tidak diijinkan sekolah lagi. Tapi kata seorang teman ku,"cobalah dan jangan sampai orangtua mu tahu, kalau bukan sekarang, kapan lagi kamu mau pacaran, nikmatilah masa sma dengan mengenal banyak cwo."
Akhirnya aku terbujuk ucapan salah satu teman ku, akupun di kenalkan dengan seorang cwo. Cwo it dlu teman smp teman ku. Setelah berkenalan lewat hp kemudian berkirim foto, chatting di fb selama 1 minggu, akhirnya kita pun memutuskan untuk bertemu.
Namun bagaimana caranya bertemu jika aku selalu diantar dan di jemput sama ibu.
Aku terus memikirkan hal itu.
Akhirnya aku membranikan diri meminta ijin kepada ibu, kalau besok aku akan di jemput oleh seorang teman.
Ibu pun mengijinkan. Tepat pukul 06.00 dia datang dan mengantarku ke sekolah. Sesampainya di sekolah aku bersalaman dengannya dan dia pun tersenyum, akupun mengucapkan terimakasih padanya dan diapun langsung pergi,dia bilang dia buru-buru takut terlambat ke sekolah. Beginikah rasanya berdekatan dengan seorang cwo, cwo berkulit sawo matang, dengan tubuh tinggi dan senyum manis. Setelah pertemuan itu, kamipun makin dekat dan aku sering diantarnya ke sekolah, akhirnya kamipun berpacaran tepat tangga 17 februari 2012.
Hubungan kami hanya berjalan selama 1bulan, itupun karena satu hal. Dia menggantungkan hubungan. Dia tak menghubungiku selama 1 minggu, dia diam tanpa kata. Aku anggap saja hubungan telah usai. Suatu hari dia mengirimkan sebuah sms yang isinya dia meminta maaf karena sibuk turnamen futsal, hingga tidak bisa menghubungi ku. Namun tidak ku hiraukan dan tidak ku balas sms itu. Bukan berarti aku sudah tidak sayang ataupun tidak cinta. Namun aku terlanjur kecewa dengan sikapnya yang tidak memperdulikan kekhawatiranku.
Setelah lulus sekolah dia bekerja di jakarta. Dan aku bekerja di bandung.
Saat lebaran dia ingin bersilaturahmi ke rumah ku, akupun mengizinkannya, karena aku sangat merindukannya, aku berharap dia pun juga merindukan ku. Apalagi dia bilang masih sendiri belum memiliki kekasih baru.
Malam itu dia menelvon qu,"de besok kamis siang aku ke rumahmu ya." Dan aku cuma menjawab "iya", telvonpun terputus.
Hari kamis yang aku tunggupun tiba, aku menunggunya, dengan hati dag dig dug dan bahagia, ingin rasanya cepat bertemu dengannya, karena sejak putus itu kami tak pernah berjumpa. Hari sudah malam dia tak kunjung datang, sms dari ku, tak ada balasan. Akupun berhenti berharap. Lagi lagi aku kecewa, ingin aku menangis, tapi percuma, menangispun dia juga tak datang hari ini.
Keesokan harinya dia datang, ayah membangunkanku yang sedang tidur siang, akupun menemuinya, bahagia sekali rasanya bisa bertemu dengannya, kamipun berbincang, aku berharap sekali bisa menjalin hubungan lagi dengannya. Karena dia bilang sejak putus dari ku dia belum memiliki seorang kekasih lagi.
Tak lama diapun pamit karena sore harinya dia harus kembali ke jakarta. Dia bilang masih sangat menyayangiku. Aku bahagia sekali, rasa kecewaku kemarin telah terobati hari ini.
3hari berlalu, aku bertemu dengan teman sma ku dulu di sebuah "cafe Darty" kamipun berbincang bincang, hingga pada akhirnya aku menanyakan tentang mantan ku itu.
Akupun heran tak percaya, Kata teman ku mantanku sudah memiliki seorang keksih, lebih cantik dari ku, lebih tinggi, bahkan lebih gemuk.
Dan saat it juga tak terasa air mataku menetes, aku tak tahu apa yang aku rasakan, ada rasa benci, rasa sayang dan rasa kecewa yang mendalam.
Aku masih teramat menyayanginya dan tega sekali dia berbohong kalau dia tak memiliki kekasih, dia gagal ke tempat ku hari kamis itu juga karena dia berkencan bersama kekasihnya.
Air mata ku tak henti menetes. Akupun langsung mengirimkan sms padanya, "kenapa lamu tega sekali membohongiku, coba dari awal kamu jujur, pasti aku akan melarangmu menemuiku dan berkunjung ke tempatku, kenapa kamu tidak jujur kalau kamu telah memiliki kekasih? Cukup disini saja , kamu jangan pernah sms / menghubungiku lagi, aku kecewa dengan mu. Aku salah terlalu berharap pada mu. Aku tidak butuh balasan sms dari mu, cukup tahu kamu cwo pembohong, semoga kamu bahagia dengan kekasihmu"
Dia pun membalas sms ku: maafin aku de, bukan bermaksud membohongimu, aku hanya ingin menjalin silaturahmi dengan mu meskipun kita sudah putus. Iya aku salah, aku memang sudah memiliki kekasih, bahkan jauh sebelum aku kenal kamu. Sekali lagi aku minta maaf. Aku berharap silaturahmi kita tak akan pernah putus.
*air mata ku semakin deras mengalir ketika membaca sms darinya. Saat itu juga aku memblokir pertemanan di fb dengannya dan akupun mengganti nomor ponsel ku.
*Aku tak mau berhubungan lagi dengannya. Berhubungan denganya hanya membuatku sakit.
satu tahun berlalu
Saat ini aku bekerja di kota Sragen, di sebuah pabrik ekspor. Aku belum bisa bangkit dari rasa sakit hati ku. Aku belum memiliki pacar baru, padahal orang tua sudah mengijinkan ku berpacaran.
Pada suatu hari ada inbox masuk di fb, seorang lelaki dan meminta nomor ponsel. Aku pikir dari pada kesepian aku kasih nomor ku.
Tak lama kemudian ada panggilan masuk di ponsel ku, aku pun mengangkatnya, dan membalas salamnya, diapun menanyakan kabar ku, dan akupun terdiam sejenak, seperti mengenal suara lelaki itu.
Cwo: halo, de kenapa diam? Bagaimana kabarmu? Kamu baik baik saja kan?
Aku: eh iya, mMmm maaf ini siapa ya?
Cwo: ini aku AP
Mendengar jawabanya aku langsung mematikan ponsel ku.
Aku kaget bercampur sedih, air mata ku kembali menetes, mengingatnya yang telah membohongiku. Dari mana dia mendapatkan nomorku, apa mungkin, Cwo yang di fb itu adalah dia.
Tak lama kemudian ada sms masuk.
"De, kamu masih marah ya sama aku, aku minta maaf, aku yang tadi meminta nomor kamu di fb memakai fb temanku, karna kalau aku yang meminta no. Mu pasti kamu tidak memberinya. Aku tau kamu masih marah sama aku. Aku ingin sekali kita berteman. Tolong maafin aku."
Akupun membalas,"berhubungan dengan mu hanya akan membuka luka lama yang tak akan sembuh, aku tidak percaya kamu lagi, aku tidak mau punya teman pembohong, tak usah kamu hubungi aku lagi ngerti!!!!!!!!!!!!!".
Dia pun membalas,"maafin aku de,, apa yang harus aku lakuin supaya kamu mau maafin aku, aku menyayangimu, aku merindukan kamu yang dulu, kamu yang slalu ceria dan manja."
Akupun membalas,"tidak perlu kamu bilang sayang dan rindu aku tahu semua itu bohong, urusin saja kekasih mu, jangan sampai kamu nyakiti kekasih mu dengan mengucapkan kata rindu pada ku."
Diapun membalas,"aku sudah tak memiliki kekasih, kekasih ku pergi meninggalkan aku, padahal aku sangat menyayanginya, mungkin ini balasan dari yang di atas karna sudah membohongi mu."
Sejak itu akhirnya aku luluh
Kamipun kembali berpacran pada tangga 22 februari 2013..
Namun sama ... Hubungan kami tak berjalan lama hanya berjalan 2 minggu...
Dengan kasus yang sama, tak ada kabar lagi darinya, sms telvon chat pun tak ada balasan. Kali ini kita LDR karena posisinya di jakarta dan aku di sragen
Ingin rasanya aku menangis. Kenapa aku bisa jatuh ke lubang yang sama. Padahal jelas jelas jarak kita jauh. Bodohnya aku menerima nya kembali. Dan aku di beritahu teman ku, kalau cwo ku ternyata kembali lagi berpacaran dengan mantannya yang dia sayangi, yg lebih cantik, lebih tinggi dan lebih gemuk dari ku.
Aku sadar ternyata aku hanya pelarian.
Haripun berlalu dia menelvon ku.
Cwo :"de, maafin aku, tak memberimu kabar, aku yakin. Kamu pasti khawatir, maafin aku ya."
Aku:"(hanya diam dan meneteskan airmata)".
Cwo:"kenapa kamu diam, kamu boleh marah, karena aku tahu aku salah, tolong maafin aku, hP aku di diambil orang, hingga aku tak bisa menghubungi mu,"
Aku: " maaf aku tidak bisa menerima mu, kamu tak perlu berbohong, aku tahu kamu kembali dengan kekasihmu yang cantik itu kan? Aku mengerti, sekarang kamu tak perlu menghubungi ku lagi, mau sampai kapan kamu akan menyakiti ku, dan membohongiku? Kamu tak tahu rasanya jadi aku, yang selalu dikecewakan, sudah kamu tak perlu menjawab, makasih buat semua kebohongan mu."
Akupun mematikan ponselku dan aku ganti no.ponsel agar dia tak menghubungi ku.
Satu tahun berlalu...
Aku pindah pekerjaan, di daerah Depok sebagai custemer service di sebuah olshop.
Aku belum bisa membuka hati ku untuk orang lain.
Entah kenapa,jika aku dekat dengan seorang cwo, aku selalu teringat orang yang telah berulang kali mengecewakan ku. Mungkin karena aku terlalu cinta.
Saat aku di depok, aku mendengar kabar dari teman sma ku kalau mantan ku telah putus dengan kekasihnya yang cantik itu. Akupun menduga kalau dia pasti akan menghubungi ku. Seperti sebelum sebelumnya jika dia putus dengan pacarnya dia slalu menghubungiku.
Ternyata benar selang 1minggu dia menghubungiku, melalui fb barunya, dan dia pun meminta nomor ku.
Dia langsung menelvon ku, dan menanyakan kabar dan keberadaanku sekarang. Setelah tahu aku bekerja di depok, dia semakin mendekatiku, dengan perhatiannya. Dia mengajakku berpacaran, tapi aku menolaknya, aku tak mau kejadian dulu terulang kembali, aku tak mau dikecewakan untuk kesekian kalinya. Umurku semakin bertambah tentu saja jika ingin berpacaran, aku tak ingin main main, aku ingin berhubungan serius. Berpacaran untuk menuju jenjang pernikahan. Bukan berpacaran bersenang senang lalu ditinggalkan.
Mengetahui hal itu, dia meyakinkan ku untuk menerimanya kembali, dia pun berjanji tak akan mengecewakan dan menyianyiakan aku lagi, dia ingin serius dengan ku,dan dia ingin menebus kesalahan kesalahannya di masa lalu dengan cara membahagiakan ku saat ini.
Dia bilang dia menyesal menyianyiakan ku,
Akhirnya aku menerimanya tepat tgl 12 februari 2014.
Aku merasakan kasi sayang yang sesungguhnya saat ini, hampir setiap minggu kita bertemu,kita jalan jalan dan makan berdua, kita mempunyai tempat faforit meski tak mewah tapi tempat itu adalah tempat diamana kita slalu bersama penuh tawa di situbabakan tepatnya, jalan jalan menyusuri danau, dan kita bermain sepeda air.
Setiap kali bertemu pasti kita selalu ketempat itu, karena kita tak tahu tempat lain untuk refresing.
Aku berharap hubungan ini sampai ke jenjang pernikahan.
0 komentar:
Posting Komentar